LANDASAN TEORI PSIKOLOGI
PENDAHULUAN
Pemahaman peserta didik dalam kaitan dengan aspek
kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang berada dan melekat dalam manusia itu sendiri (Pidarta, 2007:194). Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang. Psikologi juga merupakan suatu disiplin ilmu berobyek formal perilaku manusia yang berkembang pesat sesuai dengan perkembangan perilaku manusia dalam berbagai aspek.
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan. Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Jiwa itu sendiri adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani yang dapat dipengaruhi oleh alam sekitar. Karena itu jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang berada dan melekat dalam manusia itu sendiri (Pidarta, 2007:194). Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan memahami kejiwaan seseorang. Psikologi juga merupakan suatu disiplin ilmu berobyek formal perilaku manusia yang berkembang pesat sesuai dengan perkembangan perilaku manusia dalam berbagai aspek.
Psikologi mempelajari perilaku manusia dari segi-segi
proses individual dan kurang menaruh perhatian pada kehadiran orang lain,
sedangkan psikolog sosial mempelajari prilaku manusia sebagai anggota dari
suatu kelompok.. Kajian mengenai teori pendidikan diharapkan berdampak baik
dalam perkembangan sosial yang positif dan sehat pada peserta didik. Untuk itu
pendidik dalam melaksanakan tugasnya perlu memahami pola hubungan dan
perkembangan sosial peserta didiknya (Mustaqim, 2010:60).
Landasan teori psikologi pendidikan sangat diperlukan penerapannya dalam
bidang pendidikan karena pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia,
sehingga landasan psikologi sangat diperlukan. Oleh karena itu, dalam makalah
ini akan dibahas mengenai definisi landasan teori psikologi dan bagaimana
aplikasi teori psikologi dalam teknologi pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Definisi
Landasan Teori Psikologi
Psikologi
berasal dari bahasa Inggris Psychology yang
berakar pada dua kata dari bahasa Yunani, yaitu: psyche yang berarti
jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi
secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Namun menurut Gerungan dalam
Khodijah (2011:1) ilmu jiwa berbeda dengan psikologi dalam dua hal yaitu:
1.
Ilmu
jiwa adalah istilah bahasa Indonesai sehari-hari yang dikenal dan digunakan
secara luas, sedangkan psikologi merupakan istilah scientific (ilmiah).
2.
Ilmu
jiwa mengandung arti yang lebih luas dari psikologi. Ilmu jiwa meliputi semua
pemikiran, pengetahuan, tanggapan, juga hayalan dan spekulasi tentang jiwa,
sedang psikologi hanya meliputi ilmu pengetahuan tentang jiwa yang berdasarkan
pada kaidah-kaidah ilmiah.
Menurut Jhon Broadus Watton dalam Sumadi (1990:1), “psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan
metode observasi yang objektif seperti rangsangan (stimulus) dan respon
(jawaban) terhadap rangsangan-rangsangan, bukannya mempelajari tentang
kesadaran.” Artinya,seseorang akan mempelajari tingkah laku baik tingkah laku
dirinya maupun tingkah laku individu lainnya yang diamati melalui pengamatan
nyata yang ada dilingkungan sekitar berdasarkan tingkah laku kognitif seperti
berpikir, mengingat, mencipta yang muncul karena adanya rangsangan yang akan
muncul jawaban dari tingkah laku kognitif.
Willhelm
Wundt dalam Khodijah (2011:2) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang
kesadaran manusia (the science of human consciouness). Definisi ini
sangat membatasi tentang garapan psikologi karena tidur dan mimpi dianggap
bukan sebagai kajian psikologi.
Woodworth
dan Marquis dalam Khodijah (2011:2) menyatakan bahwa “psikologi adalah ilmu
tentang aktivitas-aktivitas individu mencakup aktivitas motorik, kognitif,
maupun emosional.”
Branca
dalam Khodijah (2011:2) dalam bukunya yang berjudul Psychology The Science
of Behavior, “mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang perilaku.”
Sartain
dkk dalam Khodijah (2011:2), “psikologi merupakan ilmu tentang perilaku
manusia.”
Knight
dan Knight dalam Khodijah (2011:3), “psikologi dapat didefinisikan sebagai
suatu study sistematis tentang pengalaman dan perilaku manusia dan hewan,
normal dan abnormal, individu dan sosial.”
Menurut Morgan dkk dalam Khodijah (2011:3), “psikologi adalah ilmu
tentang perilaku manusia dan hewan, namun penerapan ilmu tersebut pada
manusia.” Artinya hasil penelitian tentang perilaku hewan pada akhirnya adalah
digunakan untuk kepentingan memahami perilaku manusia.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi adalah
sebuah ilmu yang mempelajari aktivitas psikis yang tercermin dalam perilaku
manusia dan hewan yang diterapkan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami
oleh manusia.
B. Landasan
Psikologi dalam Pendidikan
Landasan
psikologi memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan. Kita ketahui bahwa
Subjek dan objek pendidikan adalah manusia (peserta didik). Menurut Khodijah (2011:3), “psikologi adalah
sebuah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas atau gejala-gejala psikis yang
tercermin dalam perilaku manusia dan hewan dan aplikasinya untuk mengatasi
problematika-problematika yang dialami oleh manusia.” Setiap peserta didik memiliki keunikan masing – masing
dan berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, kita sebagai guru memerlukan
psikologi. Dengan adanya psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami
perilaku individu dalam proses pendidikan dan bagaimana membantu individu agar
dapat berkembang secara optimal serta mengatasi permasalahan yang timbul dalam
diri individu (siswa) terutama masalah belajar yang dalam hal ini adalah
masalah dari segi pemahaman dan keterbatasan pembelajaran yang dialami oleh
siswa. Psikologi dibutuhkan di berbagai ilmu pengetahuan untuk mengerti dan
memahami kejiwaan seseorang.
Psikologi
memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu dalam belajar dan pembelajaran. Pengetahuan tentang psikologi
sangat diperlukan oleh pihak guru atau pendidik, pengajar, pelatih,
pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik. Pemahaman psikologis peserta
didik oleh pihak guru atau pendidik memiliki kontribusi yang
sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat,
motivasi, aspirasi, dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
di kelas dapat berlangsung secara optimal.
Sesuai ruang lingkup psikologi yang meliputi psikologi umum dan psikologi
khusus. Psikologi umum untuk menyelidiki dan mempelajari prilaku manusia pada umumnya, yang dewasa,
normal, dan beradab. Sedangkan psikologi khusus mempelajari segi-segi
kekhususan dari prilaku manusia berupa psikologi perkembangan, psikologi
pendidikan, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi industri dan
psikopatologi (Khodijah, 2011:9).
Pengetahuan tentang psikologi diperlukan oleh dunia
pendidikan karena dunia pendidikan menghadapi peserta didik yang unik dilihat
dari segi karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi,
perhatian, persepsi, daya pikir, inteligensi, fantasi, dan berbagai aspek
psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta
didik yang lainnya. Perbedaan karakteristik psikologis yang dimiliki oleh para
peserta didik harus diketahui dan dipahami oleh setiap guru atau instruktur
yang berperan sebagai pendidik dan pengajar di kelas, jika ingin proses
pembelajarannya berhasil. Indikator lain
menurut Prawiradilaga (2012:100), “adanya pengaruh ilmu psikologi terhadap
teknologi pendidikan yaitu adanya model desain pembelajaran mikro yang
menitikberatkan pada proses berpikir seseorang.
Beberapa peran
penting psikologi oleh Hakim (2013:1) dalam proses pembelajaran adalah:
1.
Memahami siswa sebagai pelajar, meliputi
perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik,
pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.
2.
Memahami prinsip – prinsip dan teori pembelajaran.
3.
Memilih metode – metode pembelajaran dan pengajaran
4.
Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran
5.
Menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif
6.
Memilih dan menetapkan isi pengajaran
7.
Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
8.
Memilih alat bantu pembelajaran dan pengajaran
9.
Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran
10.
Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru
11.
Membimbing perkembangan siswa
Pada hakikatnya teknologi
pembelajaran adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah
belajar dengan pemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada serangkaian
prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Masalah belajar itu terdapat
dimana saja, pada siapa saja, dan mengenai apa saja (Miarso, 2011:193).
Serangkaian prinsip yang dijadikan landasan teknologi pembelajaran adalah:
1.
lingkungan kita
senantiasa berubah. Perubahan itu ada yang direkayasa, ada yang dapat
diperkirakan, namun sebagian besar tidak dapat kita ketahui sebelumnya;
2.
jumlah penduduk
semakin bertambah, meskipun dengan prosentase yang mengecil. Mereka semua perlu
belajar dan belajar itu berlangsung seumur hidup dan dimana saja, dari mana
saja;
3.
sumber-sumber tradisional semakin terbatas
karena itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan seoptimal mungkin. Kecuali itu
harus pula diciptakan sumber baru, dan didayagunakan sumber yang masih belum
terpakai (idle);
4.
Hak setiap pribadi
untuk dapat berkembang semaksimal mungkin, selaras dengan perkembangan
masyarakat dan lingkungan;
5.
Masyarakat berbudaya
teknologi, yaitu teknologi merupakan bagian yang tertanam (imbedded) dan tumbuh dalam setiap masyarakat dengan kadar yang
berbeda.
Menurut Abimanyu (1996) mengemukakan bahwa peranan
psikologi dalam pendidikan dan pengajaran ialah bertujuan untuk memberikan
orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan
pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses
pendidikan dan di dalam situasi proses belajar mengajar. Psikologi dalam
pendidikan dan pengajaran banyak mempengaruhi perumusan tujuan pendidikan,
perumusan kurikulum maupun prosedur dan metode-metode belajar mengajar.
Psikologi ini memberikan jalan untuk mendapatkan pemecahan atas masalah-masalah
sebagai berikut.
1.
Perubahan yang terjadi pada anak didik selama dalam
proses pendidikan.
2.
Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar.
3.
Teori dan proses belajar.
4.
Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.
5.
Perbandingan hasil pendidikan formal dengan pendidikan informal atas diri
individu.
6.
Pengaruh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterimanya.
7.
Nilai sikap ilmiah atas pendidikan yang dimiliki oleh para petugas pendidikan.
8.
Pengaruh interaksi antara guru dan murid dan antara murid dengan murid.
9.
Hambatan, kesulitan, ketegangan, dan sebagainya yang dialami oleh anak
didik selama proses pendidikan
10.
Pengaruh perbedaan individu yang satu dengan individu yang lain dalam batas
kemampuan belajar.
Psikologi
pendidikan yaitu ilmu yang membahas segi-segi psikologi dalam lapangan
pendidikan dimana psikologi pendidikan adalah studi ilmiah mengenai tingkah
laku individu dalam situasi pendidikan. Tujuan psikologi pendidikan ialah mempelajari
tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku itu sebagai akibat proses dari
tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu seharusnya
diubah, dibimbing melalui pendidikan (Mustaqim, 2010).
Dengan
demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang
psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi
pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan
teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui
metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
Muhibbin Syah
(2003:33) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu
dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya
dengan proses belajar mengajar peserta didik” Dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya
diharapkan dapat:
1.
Merumuskan
tujuan pembelajaran secara tepat. Dengan memahami psikologi pendidikan yang
memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya,
dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku
individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
2.
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat
menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu
mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan
gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan
konseling.Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan
dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya
diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar,
melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang
dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat
diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan
tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan
yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya
sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
5.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru
dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat
menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa
dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6.
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya
interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang
menyenangkan di hadapan siswanya.
7.
Menilai hasil pembelajaran yang adil. Pemahaman
guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan
penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian,
pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.
C. Aplikasi
Landasan Teori Psikologi dalam Teknologi Pendidikan
Menurut
Lumsdaine dalam Miarso (2011:111), berpendapat bahwa ilmu perilaku khususnya
teori belajar merupakan ilmu yang utama untuk mengembangkan teknologi
pembelajaran. Bahkan Deterline dalam Miarso (2011:111), berpendapat bahwa
teknologi pendidikan merupakan aplikasi teknologi perilaku yaitu untuk
menghasilkan perilaku tertentu secara sistematik guna keperluan belajar.
Dalam pengembangan teknologi pendidikan yang senantiasa berhubungan
dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka landasan
psikologi mutlak harus dijadikan dasar dalam proses pengembangan teknologi
pendidikan. Perkembangan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya diperoleh
melalui proses belajar. Guru sebagai pendidik harus mengupayakan cara/metode
yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna mendapatkan hasil
yang optimal, dalam hal ini proses pembelajaran mutlak diperlukan pemikiran
yang mendalam dengan memperhatikan psikologi belajar.
Selain itu, aplikasi psikologi pendidikan dalam teknologi pendidikan adalah yang menyangkut dengan aspek-aspek perilaku dalam ruang lingkup belajar mengajar. Secara psikologis, manusia adalah mahluk individual namun juga sebagai makhluk social dengan kata lain manusia itu sebagai makhluk yang unik. Maka dari itu kajian teori dalam psikologi dalam Teknologi pendidikan seharusnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya. Dan strategi belajar seperti itu terdapat dalam kajian ilmu Teknologi Pendidikan.
Selain itu, aplikasi psikologi pendidikan dalam teknologi pendidikan adalah yang menyangkut dengan aspek-aspek perilaku dalam ruang lingkup belajar mengajar. Secara psikologis, manusia adalah mahluk individual namun juga sebagai makhluk social dengan kata lain manusia itu sebagai makhluk yang unik. Maka dari itu kajian teori dalam psikologi dalam Teknologi pendidikan seharusnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya. Dan strategi belajar seperti itu terdapat dalam kajian ilmu Teknologi Pendidikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian teori psikologi terhadap
teknologi pendidikan sangat erat karena dalam membuat strategi belajar dan
untuk mengetahui tehnik belajar yang baik maka terlebih dahulu kita sebagai
guru harus mengerti ilmu jiwa.
KESIMPULAN
Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari aktivitas psikis yang
tercermin dalam perilaku manusia dan hewan yang diterapkan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dialami oleh manusia.
Landasan psikologi
merupakan pemahaman terhadap peserta didik yang berkaitan dengan aspek
kejiwaan. Landasan psikologi memiliki peran dalam dunia pendidikan baik itu
dalam belajar dan pembelajaran. Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan
oleh pihak guru atau instruktur sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
pembimbing, dan pengasuh dalam memahami karakteristik kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta secara integral. Pemahaman psikologis peserta didik oleh
pihak guru atau instruktur di institusi pendidikan memiliki kontribusi yang
sangat berarti dalam membelajarkan peserta didik sesuai dengan sikap, minat,
motivasi, aspirasi, dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
di kelas dapat berlangsung secara optimal dan maksimal.
Dalam teknologi
pendidikan diperlukan teori psikologi (psikologi pendidikan dan psikologi
belajar), karena subjek dalam teknologi pendidikan adalah manusia (peserta
didik). Setiap peserta didik memiliki karateristik tersendiri yang berbeda satu
sama lain. Oleh sebab itu diperlukanlah teori psikologi. Selain itu juga, dalam
membuat strategi belajar dan untuk mengetahui tehnik belajar yang baik maka
terlabih dahulu kita sebagai guru harus mengerti ilmu jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Khodijah, Nyayu., 2011. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press
Miarso, Yusufhadi., 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
0 komentar:
Posting Komentar