RSS

LANDASAN TEORI


LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN
Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian ilmiah, senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung dan
mempengaruhinya. Landasan dalam teknologi pendidikan salah satunya yaitu landasan teori dan pendekatan sistem. Sistem adalah strategi yang menyeluruh atau rencana dikomposisi oleh satu set elemen, yang harmonis, mempresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen mempunyai tujuan sendiri yang semuanya berkaitan terurut dalam bentuk yang logis (McAshan dalam Pidharta,2009:27).
Pendidikan adalah suatu sistem dimana pendidikan merupakan rangkaian pelaksanaan yang di siapkan untuk mengembangkan potensi dan ketrampilan peserta didik. Pendidikan di rancang sebagai sistem yang utuh untuk membentuk proses pembelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya terlaksana sesuai dengan perannya. Tirtaraharja (2000:263) mengemukakan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu sistem pendidikan merupakan satu kesatuan dari keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Dalam pendidikan terdapat suatu sistem yang kompleks, dimana sistem tersebut memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka sebuah sistem yang memiliki banyak komponen tersebut, harus berjalan dengan baik sesuai fungsinya masing-masing.
Mengingat sebuah negara Indonesia memiliki jumlah individu yang sangat banyak dan beragam, sehingga penyelenggaraan pendidikan memerlukan sistem yang baik. Dan untuk mencapai sistem yang baik setiap sistem harus mengetahui peran masing-masing.
Berdasarkan hal diatas maka dalam makalah ini kami akan membahas apa itu landasan teori sistem. Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan para pembaca dalam memahami landasan teori sebagai salah satu landasan dalam teknologi pendidikan.

PEMBAHASAN
1.        Landasan Teori
Teori memiliki makna yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, lain halnya dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika. Landasan teori memuat teori-teori atau konsep-konsep dasar, yang diambil dari buku-buku acuan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti sebagai tuntunan, untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis.

2.        Landasan Teori Sistem
Landasan teori adalah hal-hal yang berupa teori-teori itu sendiri dalam hal ini landasan teori sistem dan pendekatan sistem.
Menurut Immegart dalam Pidharta (2009:27), “sistem merupakan suatu keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu terelasasi satu dengan yang lain, serta peduli terhadap konteks lingkungannya.
Sedangkan Menurut Hall dalam Mardi (2012:1) Sistem adalah sekelompok, dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Sistem menurut Miarso (2011) adalah perpaduan antara sejumlah komponen yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, namun saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu lingkungan yang komplek, dengan ciri-ciri: adanya tujuan yang telah ditentukan, adanya komponen, adanya keterpaduan antara semua komponen, adanya keterbukaan, terjadinya transformasi, adanya mekanisme kendali yang mengatur kekompakan fungsi masing-masing-masing komponen.
Menurut Pidharta (2009:28), “sistem adalah sebagai suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir.”
Sedangkan menurut Mulyadi (1993) Sistem adalah sekelompok unsur yang berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama mencapai tujuan tertentu.adapun dari definisi dirinci kembali bahwa sistem adalah:
·      Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
·      Unsur–unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
·      Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
·      Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Dari pendapat – pendapat  di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah  satu-kesatuan yang memiliki komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan dan memiliki fungsi masing-masing guna mencapai tujuan sistem.
Menurut Pidharta ada  4 ciri umum sistem yaitu:
(1) Sistem merupakan satu kesatuan yang Holistik,
(2) Memiliki bagian –bagian yang tersusun sistematis dan Hierarki ,
(3) Bagian-bagian itu berelasi satu dengan yang lain, dan
(4) konsem terhadap konteks lingkungannya.

Contoh: Balpoin sebagai suatu sistem merupakan suatu kesatuan. Bagiannya terdiri dari tutup dan badan. Badan terdiri dari bagian luar dan isi. Isi terdiri dari buluh, tinta, dan bola/ujung. Bagian-bagian itu adalah bertingkat atau berhierarki dan berelasi satu dengan yang lain. Sedangkan konsep terhadap lingkungan tampak pada badannya yang enak dipegang ketika menulis, bola/ujungnya lancip sehingga tulisan menjadi baik, dan tutupnya diisi cantelan sehingga bisa digantungkan di kantong.
Sistem memiliki klasifikasi yang membedakan sistem yang satu dengan sistem yang lain, yaitu:
·      Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
·      Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.
·      Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.



·      Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Merupakan sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang  dibuat oleh manusia, misalnya sistem computer.
·      Sistem Sederhana dan Kompleks
berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep dasar sistem secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
·      Komponen-komponen sistem saling berhubungan satu sama.
·      Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentukannya.
·      Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
·      Memiliki input dan output.
·      Terdapat proses yang merubah input menjadi output.
·      Terdapat aturan
·      Terdapat subsistem yang lebih kecil.
·      Terdapat deferensiasi antar subsistem.
·      Terdapat tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

3.        Teori Belajar
a.        Teori Belajar Menurut Aliran Behaviorisme
Dalam aliran ini ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya dalam hal belajar, diantaranya Gredle, Thorndika, Watson, Clarh Hull, dan Edwin Guthri. Berikut teori-teori yang dikemukakan oleh beberapa tokoh dalam aliran Behavioristik.
Watson dalam Yatim (2010:7), menyatakan bahwa stimulus dan respons harus berbentuk tingkah laku yang bisa diamati. Dia mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak penting. Tetapi faktor-faktor tersebut tidak bias menjelaskan apakah proses belajar sudah  terjadi atau belum, Pendapat ini bertentangan dengan pendapat Gredler dan Thordika bertentangan.
Penjelasan mengenai hubungan stimulus dan respons menurut para ahli berbeda-beda. untuk memperjelas perubahan tingkah laku (dalam hubungannya dengan lingkungan) menurut pendapat Watson yakni penjelasan yang tidak lengkap, karena pada dasarnya setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu denga yang lainnya dan interaksi ini pada akhirnya mempengaruhi respons yang dihasilkan itu. Dengan demikian respon yang diberikan siswa juga dapat menghasilkan berbagai dampak, yang akan mempengaruhi tingkah laku siswa.
Dengan demikian Aliran bahviorisme menitikberatkan reaksi yang diakibatkan dari interaksi antara stimulus dan respons dalam diri individu, akan mengakibatkan perubahan tingkah laku. Tingkah laku itulah yang menjadi out-put pembelajaran. Stimulus dan respons disini bisa berbentuk tingkah laku (dapat diobservasi) dan mental (tidak dapat diobservasi).

b.   Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif
Teori belajar kognitif merupakan teori yang mengutamakan segala proses belajar itu sendiri yang tidak hanya sekedar melibatkan stimulus dan respons, namun belajar juga melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. berkaitan dengan teori kognitif, bahwa pengetahuan dibangun dalam diri setiap individu melalui proses  interaksi  yang saling berkaitan denga lingkungan. Proses ini selalu berlangsung terus-menerus dan menyeluruh. Dalam aliran ini ada beberapa pendapat menurut para tokoh-tokoh, diantaranya Jean Piaget, Max Wertheimer, Kohler, Kurt Lewin, J. Bruner, David Ausubel.
Menurut pandangan Gestalt semua kegiatan belajar menggunakan insight. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan bahan ajar, namun guru memberika mengambaran utuh mengenai pelajaran yang akan dikaji yang mengandung permasalahan-permasalahnnya, yang kemudian siswa berusaha menemukan hubungan antar bagian. Teori Gestalt ini merupakan pengamatan manusia pada awalnya bersifat global terhadap objek-bjek yang dilihat. Karena itu belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian diproses kepada bagian-bagian.
Teori Discoveri Learning, Pemikiran J. Bruner berdasarkan dari teori yang dikemukakan oleh Pieget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam balajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebut Discoveri learning.
Ausubel dalam Yatim (2010:15) mengemukakan bahwa belajar menerima dan menemukan masing-masing dapat merupakan hafalan atau bermakna, tergantung pada situasi tergantung pada situasi terjadinya belajar. yang jelas belajar dengan hafalan dan belajar bermakna itu berbeda. Siwa akan belajar dengan baik apabila advace organization  (pengaturan kemajuan belajar) didefinisikan dan dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Guru akan mampu menemukan informasi yang menurut Ausubel  sangat abstrak dan umum, yang menampung apa yang akan diajarkan itu, dengan pengetahuan guru yang baik.

c.    Teori Belajar Menurut Aliran Humanistik
“Teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar secara adanya, seperti apa yang biasa kita amati dalam dunia keseharian” (Yatim, 2010:17). Teori apapun dapat dimanfaatkan dengan syarat tujuannya untuk memanusiakan manusia dapat tercapai.

d.    Teori Belajar Menurut Aliran Sibernatika
Yatim (2010:20) mengemukakan bahwa teori belajar Sibernatika adalah teori belajar yang dianggap paling baru. Teori berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu informasi. Menurut teori ini belajar adalah pengelolaan informasi. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif  yang mementingkan proses. Teori ini melahirkan berbagia inovasi dalam pembelajaran, karena teori ini berlangsung melalui perkembagan ilmu informatika.

4.        Teori Desain Pembelajaran
Reigeluth dalam Yatim (2010: 21) mengmukakan bahwa desain pembelajaran lebih memerhatikan pada pemahaman, pengubahan, dan penerapan metode-metode pembelajaran.
Desain pemebelajaran elaborasi sering kali didefinisikan sebagai suatu cara mengorganisasikan pembelajaran, mulai dengan memberikan kerangka isi (epitemo) dari bidang studi yang diajarkan (Dageng dalam Yatim, 2010:21). Pada pelaksanaanya, setelah diberikan ilustrasi secara keseluruhan, dilanjutkan dengan memilah pokok bahasan menjadi bagiaan-bagian yang terperinci. Kamudian bagian-bagian tersebut dipilah kemabali menjadi subbagian, dan subbagian ini dipilah lagi menjadi sub-subbagian, demikian seterusnya. Pemilahan tersebut dilakukan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Langkah-langkah desain materi pembelajaran dalam teori elaborasi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Merril dan  Twichell degeng, dalam Yatim, 2010: 28) diantaranya:
-       Penyajian kerangka isi
-       Elaborasi tahap pertama (mengurutkan tiap-tiap bagian yang ada pada kerangka isi)
-       Pemberian rangkuman dan sintesis internal (rangkuman yang berisi pengetian-pengertian singkat mengenai kontruk yang diajarkan dalam elaborasi)
-       Elaborasi tahap kedua
-       Pemberian rangkuman dan sistesis eksternal
Pada bagian ini dilakukan tahap-tahap seperti tahap satu dan dua sampai pada kedalaman tertentu seperti yang telah ditetapkan pada tujuan pembelajaran.
-       Menyajikan kembali kerangka isi.

5.        Teori Perkembangan Belajar
Dalam Yatim (2010: 84) dijelaskan, bahwa teori perkembangan belajar dalam berbagai aliran diantaranya:
a.         Aliran Asosiasi, tokoh aliran asosiasi adalah John Locke, berpendapat pada permulaannya jiwa anak itu bersih ibarat kertas putih, yang lama kelamaan akan terisi oleh pengalaman.
b.         Aliran Gestalt, berpendapat bahwa perkembangan itu adalah proses differensial.
c.         Aliran Sosiologis, para ahli aliran sosiologi adalah suatu proses sosilisasi dalam bentuk imitasi dan berlangsung dengan adaptasi dan seleksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan prikologi pendidkan dari aliran filsafat idealism, realism, rasionalisme, dan empirisme dicakup dalam  tiga mahzab, yaitu:
-       Menurut aliran netivisme,berpendapat bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa seja lahir.
-       Menurut aliran Empirisme, perkembangan itu semata-mata tergantung pada faktor lingkungan.
-       Menurut aliran konvergensi, baik faktor bawaan maupun lingkungan semuanya memainkan peranan penting dalam perkembangan individu dalam belajar.

SIMPULAN
Teori dalam dalam pendidikan, mempunyai peranan yang penting dalam memberikan kultur pendidikan dalam suatu bangsa, teori-teori tersebut diklasifikasikan sesuai dengan pengaruhnya terhadap pendidikan, diataranya Teori Belajar, Teori desain pembelajaran, dan teori perkembangan indivudu dalam belajar.

Dalam Teori belajar Meliputi Teori aliran Behavioristik, aliran Kognitif, dan aliran Humanistik. Kamudian pada Teori Desai pembelajaran yang sangat popular adalah teori elaborasi. selain itu dalam teori Perkembangan terdapat teori dari aliran Asosiasi, aliran Aestalt, dan aliran Sosiologis.

DAFTAR PUSTAKA
Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Miarso, Y. (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mulyadi. (1993). sistem Akuntansi. Yogyakarta: STIE ( sekolah Tinggi penerbiatan sekolah tinggi ilmi Ekonomi YKPN).
Pidarta, M. (2009). Landasan Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tirtarahardja, P. D. (2003). pengantar pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Maulana, Heri., 2010. Landasan Teori dan Pendekatan Sistem (Seduah Landasan dalam Teknologi Pendidikan): diunduh pada tanggal  9 November 2013 di http://edutechpreneur.wordpress.com/2010/06/03/landasan-teori-dan-pendekatan-sistem-sebuah-landasan-dalam-teknologi-pendidikan/

0 komentar:

Posting Komentar